JaringanNews-Medan, Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Garuda Merah Putih Community (GMPC) Sumatera Utara menuntut agar oknum Kapolsek Medan Kota dicopot dari jabatannya karena di sinyalir melakukan pemerasan terhadap keluarga terduga tersangka yang dituding terlibat penyalahan narkoba.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan tertulis (GMPC) Sumut dalam lembaran konslidasi aksi yang rencananya akan digelar pada Selasa (13/10) hingga Jumat (16/10) yang tersebar di media sosial.
Dalam pernyataan yang di tanda tangani Presidium GMPC Heri Harivisyahri dan Roy Silalahi sebagai Sekretaris Umum GMPC mengajak seluruh jajaran Komisariat GMPC kabupaten / kota untuk ikut berpartisipasi hadir dalam melakukan aksi unjukrasa di Mapoldasu/ Polrestabes Medan dan Polsek Medan Kota.
Adapun tuntutan massa GMPC Sumut adalah copot oknum Kapolsek Medan Kota/ Kanit Reskrim Polsek Medan Kota dan Penyidik Pembantu Polsek Medan Kota inisial Bripka H.T karena diduga melakukan tindak pidana pemerasan.
Berawal dari diamankannya seorang pria inisial MCA oleh petugas di pintu masuk salah satu lokasi hiburan malam di Jalan Wajir Medan, pada 5 Oktober 2020 lalu atas kepemilikan narkoba jenis ekstasi.
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan serta memintai keterangan para saksi yang ada di lokasi dan di simpulkan diduga ada perbuatan melawan hukum dan menyalahi tupoksi yang dilakukan oleh oknum penyidik Polsek Medan Kota dengan meminta sejumlah uang kepada keluarga terduga tersangka MCA sebesar Rp 20-25 Juta.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Ainul Yaqin saat di konfirmasi wartawan melalui pesan singkat WA mengatakan sudah dilakukan klarifikasi dan tuduhan yang dilontarkan tersebut tidak benar.
“ Sudah di klarifikasi dan itu tidak benar,”ungkapnya.
Sementara itu Kabid Propam Poldasu, Kombes Pol Donald Simanjuntak mengaku akan mengecek laporan tersebut.
“Lg dicek,” ungkap mantan Wadir Krimum Poldasu singkat.
