Penggagas Gereja Oikumene Siosar Caleg DPR RI Dari Kepri

DIABADIKAN DI RELOKASI SIOSAR TANAH KARO. Mayjen TNI MAR (Purn) Diabadikan Dengan Konsep Editan Di Relokasi Pengungsi Sinabung (Relokasi Siosar). Foto Edit | Adyt.
FOTO BERSAMA
Tim pendukung pembangunan Gereja Oikumene Siosar foto bersama dengan MAYJEN TNI MAR (Purn) Sturman Panjaitan, SH. Foto | Abdul Azis Hasibuan.

JARINGANNEWS / KARO  –  Salah satu dari 4 oknum penggagas pembangunan Gereja Oikumene Bahtera Kasih Siosar, di Relokasi Korban Erupsi Gunung Api Sinabung, Kecamatan  Merek Kabupaten Karo, Sumut, dinyatakan jadi Caleg DPR RI dari PDI-P Nomor Urut 2 (Dua) untuk Periode 2019-2024, Daerah Pemilihan Kepulauan Riau (Kepri).

LAMS And MAYJEN STURMAN
Lams, selaku Humas, Publikasi dan Dokumentasi dibingkai dalam foto editan. Foto Edit | Andres 766hi.

Diketahui, 4 (Empat) figur penggagas berdirinya Gereja Oikumene Siosar, masing-masing, Jenderal  TNI (Purn) DR. Moeldoko Ginting (Mantan Panglima TNI), Mayjen TNI MAR (Purn) Sturman Panjaitan, SH, Kolonel Inf. Jusua Gintings, S.IP dan Pdt. Daniel Tan S. Brahmana S.Th, bre Charo Purba, didukung penuh pengurus LSM KCBI Kab Karo.

Bacaan Lainnya
SPR Dan Mayjen TNI MAR Sturman Panjaitan SH diabadikan baru-baru ini. Foto | Rendy S.

Adalah Mayjen TNI MAR (Purn) Sturman Panjaitan, SH, merupakan Mantan Komandan Komando Pembina Ilmu Doktrin Dan Pendidikan Latihan TNI (Dankodiklat TNI) di Mabes TNI. Sosok Jenderal berjiwa sosial yang masih baru pensiun dari TNI, justru  berencana melanjutkan pengabdian sebagai pejuang  penyampai apsirasi rakyat Provinsi Kepri.

Figur Jenderal Marinir yang telah mebuktikan keampuhan “Kebersamaan” dalam pembangungan Gereja Relokasi Siosar (Grj Oikumene) tersebut diiformasikan telah mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Rakyat – Republik Indonesia (DPR-RI) Periode  2019-2024, Nomor Urut 2 (Dua) dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) untuk Dapil Kepulauan Riau (Kepri).

Ini diutarakan Koordinator Wilayah Sumut dan NAD LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (Korwil Sumut Aceh NAD LSM KCBI) yang juga sebagai Humas dan Publikasi serta Dokumentasi saat pembangunan Gereja Oikumene Bahtera Kasih Siosar, Lamhot Situmorang, kepada kru sejumlah wartawan, Rabu, (7/11/  2018),  di Puncak 2000, Siosar, Tigapanah, Merek, Karo.

Dikatakan, jika ditilik dari karakter serta metode pengabdian Mayjen TNI Sturman Panjaitan, SH semasa tugasnya, kata Lamhot SP, maka, seluruh warga Kepulauan Riau diprediksi bakal menjadi masyarakat yang beruntung bila warga tersebut berkenan mengantar figur jendral berlayar menuju Gedung Parlemen di Senayan, Jakarta Pusat, Indonesia.

“Kenapa saya mengatakan warga Kepri bakal jadi masyarakat yang beruntung ? Saya  bercermin dari apa yang sudah dibingkai Bapak Mayjen TNI Marinir (Purn) Sturman Panjaitan, SH, terutama dalam mewujudkan berdirinya Gereja Oikumene Bahtera Kasih Siosar, Merek, Karo, peruntukan tempat ibadah warga 370 KK korban Sinabung dari 3 Desa, yakni Simacem, Bakerah dan Suka Meriah.

Jika kita peka, dalam pembangunan Gedung tersebut, Jenderal Marinir menitipkan rumus menuju “Hidup Sucses”, yakni, “Bergegas Ke Depan, Pintu Akan Terbuka”. Beliau mengillustrasikan bahwa prosesi menuju sucses itu ibarat memasuki Gedung Mall pintu kaca. Saat kita beranjak ke depan, maka, secara otomatis pintu akan terbuka lebar untuk kita.

Hal itu diungkap sebelum start pembangunan Gereja Oikumene yang diketahui bahwa biaya awal hanya sebesar Rp. 70.000.000, (Tujuh Puluh Juta Rupiah). Sementara, dana yang diperlukan sebagaimana telah diperkiraan Tim Ahli konstrKksi, dibutuhkan biaya sebesar Rp. 2,4 Milyar, (Dua Milyar Empat Ratus Juta Rupiah),” ungkap Lamhot SP, Rabu, (7/11/2018) di Puncak 2000 Kacinambun.

Lanjutnya, sucsesnya pembangunan Gereja Oikumene Siosar sangat diyakininya berkat campur tangan Tuhan. Itu terbukti, kata Lamhot, karena dalam curahan dukungan, banyak pihak yang memberikan bantuan berupa tenaga, waktu, fikiran dan materi yang nilainya diluar dari garis logika manusia biasa. Faktanya, oknum pelaku peletakan batu pertama adalah kaum Muslim.

Selain itu, ucap julukan Lams lagi, oknum yang melakukan pengawasan saat proses tahap pembangunan, adalah juga Muslim, yakni Ketua LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (LSM KCBI) Kabupaten Karo, Mhd. Rudi Surbakti, termasuk penataan accessoris sisi dalam gedung juga oknum guru agama Islam serta peresmiannya disikapi oleh figur khusus TNI penganut agama Islam.

“Masih banyak lagi warna historis pembangunan Gereja Oikumene Siosar berkesan unik dan istimewa yang dapat dijadikan motivasi iman kepada Tuhan dalam kehidupan. Tapi, dalam berita season berikutnya saya pastikan akan kita paparkan ke publik. Berdasarkan pengalaman inilah saya mendapat anaysis positif bahwa kunci utama untuk membangun NKRI adalah ketulusan “HATI NURANI”, lepas dari situ Nihil besar.

Adakah yang mampu melancarkan gagasan serta memiliki skill luar biasa dalam menyelaraskan sosok pelaksana program dengan perencanaan guna mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran? Sesuai fakta situasi, itu sulit ditemukan selain Mayjen Sturman P, SH. Karena, apabila tidak sinkron antara program dengan pelaksana, maka, istilah “Madu Dari Pusat Justru Empedu Bagi Rakyat” bakal membudaya, khususnya di Tanah Karo.

Dalam menyikapi kondisi warga karo korban sinabung di 3 desa siosar, terlihat jelas upaya implementasi “Kasih” dari Jenderal Pasukan Khusus TNI AL itu cukup luar biasa. Saat “Start” pengumpulan dana, beberapa kali setiap pulang kantor dari Cilangkap Mabes TNI, praktek “Door To Door” dan pakaian dinas bertanda Bintang Keemasan menghiasi perjalanan wujud kebaikan yang dilakukan,” ujar Lamhot, diamini Rudi S dan Bangun S S,Pr.

Lanjutnya, syeitan tidak akan sejarah memuluskan implementasi kebenaran dan kebaikan dalam kehidupan. Pak Panjaitan, ucapnya lagi, sempat sedikit dilanda kekecewaan menyoal lahan bangunan yang pada saat itu hingga 3 bulan tidak direspon Pemkab pasca Lamhot S dan Ketua LSM KCBI mengantar langsung surat dari Panglima TNI, pada saat itu dijabat Jenderal TNI DR. Moeldoko.

“Jenderal Panjaitan pernah angkat tangan saat rapat dan pembahasan lanjutan pembangunan Gereja Siosar dengan Pemkab dan mengatakan, ampun saya sama kalian, baru ini sejarahnya yang membantu minta tolong, luar biasa, ucap jenderal Marinir pada saat itu. Justru itu, pada kesempatan ini, saya harap kepada seluruh warga karo yang berdomisili di Kepri, kiranya menyesuaikan kebaikan,” tutup Lamhot. (Andy R Ginting/Abdul Azis Hsb/Nyco/ Andres/Aditya AY TG/ Bram/Rendy).

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *