JaringanNews, Tapsel – Politisi Senior Partai Nasdem H.M Nezar Djoeli menyoroti pembangunan Menara Pandang Kebun Raya Sipirok yang berada di daerah Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan yang hingga kini belum terealisasi. Padahal Pemkab Tapsel sendiri menargetkan pembangunannya selesai pada Februari 2021 mendatang.
Nezar Djoeli anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 menyebutkan, Menara Pandang setinggi 31,5 meter itu dibangun menggunakan biaya lebih kurang 12 sampai 14 miliar yang bersumber dari dana CSR perusahaan tambang emas terbesar di Kabupaten Tapanuli Selatan Agincourt Resource.
Namun dalam kenyataannya, pembangunan menara pandang setinggi 31,5 meter menggunakan lift 7 lantai berkapasitas 11 orang dan dengan jarak pandang radius 300 meter tersebut, seharusnya ditargetkan selesai pada Februari tahun 2021mendatang, namun hingga mendekati akhir tahun 2020 sama sekali belum terlihat realisasi pembangunannya dilapangan.
Lebih lanjut politisi senior partai Nasdem ini megungkapkan, Bahkan Ground Breaking pembangunan Menara Pandang Kebun Raya tersebut telah dipublikasikan dibeberapa media salah satunya media televisi nasional swasta ternama beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan seremonial tersebut yang dihadiri oleh Forkopimda dan beberapa kalangan pejabat Tapanuli Selatan serta pihak dari PT Agincourt Resource. Dalam penjelasannya dimedia masa, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Selatan Ir.Khairul Rizal menjelaskan, Menara Pandang Kebun Raya ini pembangunannya didapat dari Dana CSR tambang emas PT Agincourt Resource.
“Patut kita sayangkan dan menjadi pertanyaan besar masyarakat. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan dan PT Agincourt Resource. Seberapa penting dan Urgensinya proyek Menara Pandang tersebut dilakukan. “Kata Nezar kepada wartawan Selasa (10/11).
Nezar menambahkan, bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapsel hari ini terindikasi sarat dengan kepentingan. Pemkab Tapsel dinilai sangat egois karena tidak memikirkan nasib rakyatnya yang saat ini sangat membutuhkan bantuan ditengah pandemi Covid 19 saat ini.
” Harusnya pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan lebih bijaksana menggunakan uang CSR belasan miliar itu untuk membantu masyarakat, bukan malah sebaliknya, uang tersebut dipakai untuk proyek yang sama sekali mendesak, seperti pembangunan Menara Pandang itu, “ungkap Nezar.
Masih Nezar menyebutkan, pernyataan Kepala Dinas PU di media televisi yang menyebutkan pembangunan menara pandang itu akan selesai pada bulan Februari 2021 patut dipertanyakan dan di pertanggung jawabkan. Karena faktanya hingga hari ini realisasi pembangunannya belum berjalan.
“Dengan kondisi yang sampai hari ini pelaksanaannya itu masih dibilang belum ada. Saya khawatir bahwasanya anggaran tersebut sebenarnya sudah digelontorkan dan dugaan saya sudah disalurkan oleh PT Agincourt Resource kepada pemerintahan Tapsel, tetapi anggaran tersebut belum dipakai dan dipergunakan di dalam kegiatan pembangunan Menara Pandang itu, sehingga akhirnya nanti di anggaran R-APBD 2021 muncul pula nomenklatur mata anggaran untuk pembangunan anggaran menara pandang tersebut. “Tutupnya.