Nezar Djoeli Sayangkan Aksi Nekat Pasien Covid di RS Royal Prima

 

Bacaan Lainnya

JaringanNews, Medan – Sekretaris Perkumpulan Masyarakat Demokrasi 14, HM Nezar Djoeli ST sangat menyayangkan terjadinya peristiwa maut di Rumah Sakit Royal Prima Medan yang terjadi pada Rabu (5/8/2020).

“Kejadian tersebut merupakan bentuk keteledoran dilakukan pihak rumah sakit tehadap pasiennya. Seharusnya pihak rumah sakit, selain memberikan jaminan kesehatan terhadap pasien, juga memberikan jaminan dan perlindungan psikologis terhadap pasiennya apalagi yang dalam perawatan Covid-19,” kata Nezar di Kafe de Empat Belas Jalan Armada Medan, Jumat (7/8/2020), menyikapi terjadinya aksi nekat seorang wanita yang berada di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan ‘menjemput maut’ dengan cara mengenaskan, yakni terjun dari lantai rumah sakit yang berada di Jalan Ayahanda Nomor 68A, Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah itu.

Seperti diketahui sekitar Pukul 12.00 WIB, Rabu (5/8/2020), wanita yang nekat bunuh diri tersebut menjadikan seisi rumah sakit heboh dan ramai, membuat orang yang berada di sana penasaran dengan kejadian maut itu.

Namun, informasi yang diterima mengenai kejadian ini masih simpangsiur dan menyebabkan tanda tanya tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Sebab, saat dimintai keterangan secara langsung pihak RSU Royal  Prima bungkam untuk memberikan informasi.

Menurut Nezar, pemahaman masyarakat soal Covid-19 hingga kini masih kekhawatiran bahkan ketakutan jika terpapar virus tersebut.

“Seharusnya pihak rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19 dilakukan dengan baik dan efektif. Sebab jika ada penanganan yang tepat, akan dikawatirkan menimbulkan trauma yang mendalam bagi pasien hingga menimbulkan efek bunuh diri dan sebagainya. Sungguh sangat disayangkan, pihak Rumah Sakit Royal Prima tidak mampu dan mengabaikan hal ini. Seharusnya mereka (rumah sakit) tahu bahwa penanganan pasien yang diisolasi harus dilakukan pengawasan secara ketat,” imbuhnya.

Untuk itu, Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini meminta Rumah Sakit Royal Prima Medan harus bertanggungjawab dalam kejadian maut yang telah merugikan dan menghilangkan nyawa manusia tersebut.

“Keposlian harus melakukan mengusut dan menginvestigasi peristiwa tersebut. Polisi harus mengusut , apakah ini murni kelalaian atau ada mengarah pada upaya menghilangkan nyawa orang lain dilakukan pihak rumahsakit,” tambahnya.

Nezar juga menyatakan kejadian di rumah sakit Royal Prima menjadi contoh dan peringatan bagi rumah sakit lainnya di Medan, khususnya dalam penanganan pasien Covid19. Sebab kejadian ini sangat mencoreng nama baik rumah sakit.

“Belum hilang prihatin kita terhadap sejumlah tenaga medis atau dokter yang gugur akibat Covid19, kini terjadinya korban pasien akibat kelalaian pihak rumah sakit. Jadi sekali lagi, pihak rumah sakit kedepannya harus benar-benar memberikan pelayanan dan penanganan yang baik dan ketat terhadap pasiennya khususnya pasien Civid-19. Ini perlu agar kedepan jangan sampai terjadi bunuh diri massal dilakukan pasien Covid-19,” tandasnya. (GB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *