JaringanNews – Medan, Ditengah Pandemi Corona Virus Diaseas 2019 (Covid 19), pemerintah tetap bekerja maksimal dan tidak berpangku-tangan dalam menggeliatkan sektor perekonomian, khususnya Indsutri pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kabupaten/kota di Sumatera Utata (Sumut) sudah membuka kembali sejumlah obyek wisata, destinasi wisata sudah beroperasi, termasuk restauran dan perhotelan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Dr Ria Telembanua pada kegiatan Mini Exhibition dan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan pada Kegiatan Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) di Medan, Kamis (24/9/2020).
Ria menegaskan bahwa kegiatan itu harus dilakukan agar perekonomian tidak terhenti dan Sumut kembali bangkit.
Meski demikian, lanjut Ria, pemerintah juga bekerja keras untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan khususnya di kawasan obyek wisata.
“Anda lihat nanti ketika tour ke sejumlah obyek wisata betapa sulitnya pemerintah meyakinkan kepada masyarakat setempat untuk mentaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, ” katanya di hadapan para peserta MICE.
Ria juga kembali mengingatkan bahwa satu-satunya pencegahan adalah menggunakan masker dan harus dengan cara yang benar. Namun itu masih sering diabaikan oleh masyarakat.
“Masker jangan digantung di leher misalnya pada saat ingin makan. Lebih baik dibuka sebentar,” ucapnya.
Ria yang berlatar belakang medis ini juga menyebutkan, bukan tidak mungkin virus menempel di leher dan setelah masker tertempel di areal tersebut kembali dipakai tentunya akan masuk melalui hidung maupun mulut.
Maka ia mengingatkan, Covid 19, terpapar masuk ketubuh melalui tiga area yakni mata, hidung dan mulut, sehingga diwajibkan untuk sering mencuci tangan sebelum menyentuh wilayah itu.
“Ini yang harus terus disosialisasikan ke masyarakat, dan jika disiplin menerapkannya mudah-mudahan jumlah korban yang terpapar akan bisa diantisipasi, ” tuturnya.
Ia tak menampik hingga saat ini korban terpapar Virus Covid-19 ini terus bertambah dan menyebar di sejumlah wilayah. Bahkan kawasan yang sebelumnya merupakan zona hijau kini berubah mwnjadi zona merah Covid-19.
Seperti Nias, masih kata Ria, sebelumnya merupakan zona hijau, namun saat ini jumlah pasien terpapar Covid-19 terus bertambah hingga sejumlah hotel juga dimanfaatkan untuk isolasi pasien. Apalagi Nias hanya memiliki 1 rumah sakit rujukan dengan 12 ruang isolasi ditambah klinik-klinik.
“Bayangkan ada lima kabupaten/kota di Nias. Tapi cuma punya 1 rumah sakit rujukan. Makanya hotel-hotel di wilayah itu terpaksa dimanfaatkan untuk rumah sakit rujukan, apalagi wisatawan yang berkunjung juga masih sepi,” paparnya.
Menghadapi pandemi yang belum kunjung berakhir ini ia minta masyarakat harus tetap semangat, agar semua sektor kembali bergerak dan imunitas tubuh juga kembali bangkit.
“Mudah-mudahan vaksin segera ditemukan yang kini masih terus dalam penelitian dan pandemi ini segera berakhir,” ucapnya.
Sementara Budi Suprianto mewakili Direktorat Wisata Pertemuan, Intensif, Konvensi dan Pameran menyebutkan
pihaknya akan terus memberikan pemahaman (assesmant) dan mensosialisasikan ke daerah-daerah pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi setiap penyelenggara acara maupun indutri pariwisata., hotel maupun restauran.
Termasuk penggunaan sound sistem dan mic, penyajian makanan yang tertutup serta tidak menggunakan botol plastik sebagai wadah minuman, menempati tempat duduk yang sama pada saat kegiatan berlangsung, kadar alkohol dalam penggunaan handsanitizer juga bagian yang akan dilakukan pengawasan.
Aturan dan disiplin protokol kesehatan ini akan mulai diterapkan Oktober 2020 dan akan memberikan sertifikat kepada pihak yang melakukannya secara benar.
“Sedangkan pemberian sanksi untuk yang mengabaikan akan diserahkan kepada pemerintah daerah. Sebab inikan sudah otonomi, pemerintah pusat tidak bisa menerapkan penindakan,” tandas Budi.