JaringanNews, Tapsel – Sektretaris Perkumpulan Masyarakat Demokrasi empatbelas menyoroti dugaan banyaknya tindak kecurangan Pilkada Tapanuli Selatan 2020. Mobilisasi masa pemilih sampai intervensi dari Aparatur Sipil Negara menjadi bukti nyata saat pencoblosan.
“Banyaknya mobilisasi pemilih di TPS yang ada di kecamatan dengan bukti bahwa ada kecamatan tertentu partisipasi pemilihnya itu hampir 100% dan itu memenangkan Pasangan calon tertentu. Kedua kita duga ada intervensi dari Aparatur Sipil Negara atau PNS nya yang menginstruksikan kepada masyarakat agar memilih calon tertentu dan ini sebenarnya juga sudah pernah dilaporkan namun belum ada tindak lanjut dari Bawaslu. “Kata Sekretaris Perkumpulan Masyarakat Demokrasi empatbelas H.M Nezar Djoeli ST kepada wartawan.
Lanjut Nezar menyebutkan sejumlah bukti lain berupa video dan intervensi penyelenggara dalam hal ini kita duga KPPS yang tidak netral ikut berpartisipasi memenangkan salah satu paslon.
“Jelas ditemukan buktinya adalah tim 01 sudah melaporkan ada KPPS Yang membagikan formulir model C pemberitahuan KWK itu bersama-sama dengan kartu nama pasangan calon tertentu bahkan KPU sudah memecat 4 orang yang terlibat di dalam hal tersebut. “Jelasnya.
Selain itu adanya informasi ada saksi TPS yang di duga di intimidasi yang ditekan oleh KPPS sehingga tidak maksimal melakukan kerja kerjanya.
“Karena kami menduga terjadi manipulasi data di formulir C1 di tingkat TPS, nah karena itu secara umum sebaiknya Masyarakat menolak hasil pemenang Tapanuli Selatan dan dalam waktu dekat pasangan calon 01 harus menyiapkan bukti-bukti untuk mengajukan gugatan maupun permohonan maupun pengaduan yang sesuai dengan undang-undang dan ancamannya bisa diskualifikasi. Bahkan informasi, banyak nya pemilih yang sudah meninggal dunia ikut memilih. “Tutup nya.