Gelar Pelatihan Kepada Kelompok Tani, Dosen Univeristas Dhyana Pura Sulap Buah Salak Jadi Produk Minuman Sekaligus Sumber Pendapatan Masyarakat

Bali – Produksi buah salak Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem pada tahun 2022 mencapai 23.970 ton. Salak adalah komoditas utama masyarakat di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jenis Salak Bali Sibetan banyak ditemui pada musim panen pada bulan Januari – Maret dengan perpaduan rasa yang manis dan masam.

Menurut Ketua Kelompok Tani Mekar Sari di Desa Sibetan I Nyoman Sepel Dyantara, mengatakan, hasil panen yang melimpah saat panen raya menyebabkan harga jual salak anjlok mencapai Rp 1.000,-. per kilogram.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut membuat petani salak pasrah dan membiarkan salak mereka yang siap panen membusuk di kebun dan berdampak pada pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan dan perkembangan pohon salak.

Hal tersebutlah menjadi dasar dari Tim dosen melalui Hibah Kemendikbudristek, Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM), Skema Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun Anggaran 2024 yang diketuai, Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum, S.TP., M.Si.

Dalam gagasannya, Dylla Hanggaeni menyebutkan bahwa perlu adanya pengembangan produk olahan salak di provinsi Bali, sehingga dapat menyerap melimpahnya buah salak di bali saat musim panen, salah satunya dengan mengembangkannya menjadi produk minumam fermentasi “Kombucha Salak Sibetan”.

Tim dosen dengan anggota Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, S.E., M.A, dan I Gusti Ayu Ika Monika Prastyandhari., S.Pd., M.Pd, melaksanakan pelatihan dan pendampingan pembuatan kombucha salak Sibetan, pembuatan media pemasaran secara online melalui media sosial IG (Instagram) dan belanja online melalui shopee sebagai saran penunjang dan pengenalan sekligus pemasaran produk ke masyarakat luas.

Selain dari tim dosen, PKM ini juga dibantu oleh beberapa mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi dari Universitas Dhyana Pura, yaitu Wisnu Aria Wardana, Ping Ping Aira dan Yenita Yeseng sebagai bentuk pelaksanaan MBKM, Jumat (26/7/2024).

Sebagai bentuk komitmen dan keberlanjutan program ini, TIM PKM memberikan peralatan penunjang proses fermentasi dan peralatan pengemas produk, Kamis (18/7/2024) kepada salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) Ayu Luwih yang juga merupakan bagian dari Kelompok Tani Mekar Sari Sibetan Karangasem.

Ni Wayan Pastini, ketua KWT Ayu Luwih mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas kegiatan yang sangat baik dari tim dosen Universitas Dhyana Pura yang melaksanakan pelatihan dan pendampingan pembuatan Kombucha Sibetan ini menjadi produk pertama dan dapat menjadi pembuka jalan usaha bagi masyarakat khususnya kepada kelompok tani.

“Selain diberikan bekal ilmu yang bermanfaat, kami juga dibekali peralatan penunjang pembuatan kombucha, sehingga itu menjadi modal awal kami untuk lebih giat meneruskan pembuatan produk minuman dengan harapan kedepan menjadi sumber pendapatan baru bagi anggota kelompok tani mekar sari sibetan.”Ungkapnya.

Penyerahan alat sarana pengolahan kepada salah seorang kelompok tani mekar sari sibetan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *