Jaringannews.com Medan – Sekertaris Perkumpulan Masyarakat De empatbelas H.M Nezar Djoeli sangat menyayangkan kondisi pariwisata Danau Toba kini bukan menjadi tempat favorit lagi bagi masyarakat untuk tempat berlibur bersama keluarga terutama dihari libur Idul Adha.
Menurut Nezar, Sabtu (01/08) yang melihat langsung kondisi Danau Toba ternyata sepi dan tidak seramai beberapa waktu lalu di era tahun 80an sampai 90an. Masyarakat sepertinya lebih memilih berlibur ketempat wisata pengunungan dan sungai karena infrastruktur menuju Danau Toba rusak parah menjadi salah satu penyebabnya.
Hampir seratus persen jalan rusak parah di karenakan tidak ada kerjasama yang baik antara pemerintah Kabupaten, Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam penanganan infrastruktur tersebut. Apalagi masih banyaknya Kerambah Jaring Apung (KJA) milik perusahaan dan masyarakat yang tidak seharusnya ada di zona A1 membuat citra buruk Danau Toba menjadi salah satu wisata andalan dunia.
“Seharusnya kepala Dinas Binamarga dan Kadis Pariwisata Sumut selaku perpanjangan tangan pemerintahan pusat untuk Kabupaten melihat dan prihatin dengan kondisi ini. Disepanjang Jalan Lintas Siantar menuju Prapat di temukan 4 titik longsor yang sangat membahayakan pengguna jalan.”Kata Nezar.
Menurutnya jangan masing – masing saling tuding kewenangan. Namun harus ada kerjasama yang baik dalam meningkatkan potensi pariwisata. Bawa usulan Pemerintahan Kabupaten apabila kewenangan jalan tersebut adalah jalan Nasional, dan bila jalan Provinsi lakukan usulan penganggaran melalui DPRD.
“APBD Jangan hanya mengarah kepada kepentingan kelompok tertentu saja. Lakukan apa yang menjadi visi dan misi pak Gubernur yaitu Pemerintahan Sumatera Utara yang Bermartabat. Jika pejabat yang berwenang tidak mampu mending mundur saja dari pemangku jabatannya. Demikian juga untuk Dinas Pariwisata, lakukan sinergisitas dengan Pemerintahan Kabupaten dalam mengeluarkan regulasi-regulasi penataan wilayah. Bangunan-bangunan liar dipinggir jalan arah kepusat kota harus tertibkan, jangan hanya saling tuding kebijakan dan kewenangan, apalagi sekarang Danau Toba sudah masuk Unesco menjadi Geopark Kaldera Toba, “tegas Nezar Djoeli yang juga mantan Anggota DPRD Sumut 2014-2019.
Lanjut Nezar, menambahkan dengan masuknya Danau Toba menjadi salah satu destinasi dunia harus dimanfaatkan untuk promosi Danau Toba diluar negri dengan gratis. “Fokus dalam menggelola objek pariwisata yang bisa mendatangkan Devisa maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintahan Sumut Bermartabat. “Tutupnya.