Jaringan News

Wow !! Habiskan Anggaran Rp1Miliar Normalisasi Parit di Kampung Masjid, Kualuh Hilir Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Labura – Pengerjaan proyek normalisasi parit anggaran 1 Miliar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Labuhan Batu Utara, menuai kritikan di tengah masyarakat karena diduga dikerjakan asal-asalan, tak punya standarisasi dan pengawasan.

Pasalnya, pekerjaan yang semerawut itu berdampak terhadap lingkungan sekitar bahkan menggangu sejumlah aktivitas masyarakat setempat dikarenakan tumpukan hasil pengerukkan parit bukanlah diangkut namun dibiarkan begitu saja.

Sumber terpercaya yaitu masyarakat yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, pengerjaan pengurukan parit di Kelurahan Kampung Masjid, Kualuh Hilir dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2024 diduga itu, diduga pengerjaannya tidak memiliki standarisasi kerja dan tekesan asal- asalan.

Bahkan, saat pelaksanaanya berlangsung, diduga tidak diawasi dengan baik oleh dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Labura, sehingga menimbulkan opini negatif oleh masyarakat atas dugaan Kongkalikong antara dinas terkait dan perusahaan pemenang proyek.

“Bisa kita lihat dilapangan, tanah ataupun sampah hasil dari pengerukan parit menggunakan eskavator dibiarkan begitu saja di letakkan di pinggiran di sepanjang badan jalan. Bahkan ada yang sengaja di tumpukkan di area lapangan sepak bola, yang setiap hari lapangan itu juga dipakai untuk tempat latihan menciptakan bibit baru sepak bola. “Ungkap sumber kepada wartwan, Rabu 27 April 2025.

Menurut Sumber, pekerjaan normalisasi parit yang panjangnya sekitar 500 sampai 700 meter itu hanya dikerjakan satu bulan dan terkesan buru -buru, karena hanya sebagian saja parit yang dinormalisasi pekerjaan menggunakan eskavator, dan sebagian lainnya secara dikeruk manual. Ditambah sampah pekerjaan menumpuk di mana-mana.

“Ngak gitu juga cara kerjanya bang. Lihatlah, udah dikorek terus dibuangnya di pinggir aliran parit, kan sama aja itu namanya pekerjaan orang bodoh. Harusnya diangkut dengan mobil dan dibuang bukan ditumpuk sana, ditumpuk sini . Yang gawat nya lagi dibuang dipingir lapangan bola, tentu menganggu aktivitas anak-anak yang setiap hari bermain bola. Coba cek kalo gak percaya bang. “Ungkapnya kesal melihat pemandangan tumpukan tanah.

Berdasarkan informasi dari halaman LPSE Kabupaten Labura, diketahui proyek tersebut dikerjakan oleh CV Syah Ratu Mahakarya, Alamat Lingkungan lll Simpang Panigoran Aek Kota Batu Labura, dengan tanggal Realisasi 20 Desember 2024. Nilai Realisasi Rp.999.055.428.00.

Pengumuman paket 28 September 2024. Pemilihan 16 Oktober 2024 Hasil Pemilihan 24 Oktober 2024. Kontrak 1 November 2024 dan Serah terima 9 Januari 2025.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUTR Labura saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberi respon apapun.

Exit mobile version