Terkait Kematian Bripka A.S, AMPDT Dukung Langkah Hukum Keluarga Dan Mendesak Kapolda Sumut Dinonaktifkan 

Medan – Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Danau Toba (AMPDT) mendukung upaya keluarga dan mendesak pihak kepolisan yaitu Bareskrim Mabes Polri agar segera mengusut tuntas dan mengambil alih kasus kematian Almarhum Bripka A.S Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Samosir yang terlibat penggelapan pajak Rp 2,5 miliar dan ditemukan tewas.

“Dang marsitandaan, alai mangkuling mudar” (secara personal kita tidak saling kenal, akan tetapi hati kita tergerak). Memang secara pribadi kita tidak kenal siapa Bripka Arfan dan Keluarga, akan tetapi didasari rasa kemanusiaan dan kebetulan lokasi kejadian berada di kawasan Danau Toba yang juga destinasi pariwisata sehingga kami merasa ikut prihatin atas musibah yang menimpanya.”Kata Ketua Umum AMPDT ( Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Danau Toba ) Rico Nainggolan melalui siaran pers tertulisnya kepada wartawan. Kamis (01/06).

Bacaan Lainnya

Rico menyebutkan, saat mendapat kabar bahwa keluarga korban akan melakukan beberapa langkah hukum karena tidak puas dengan hasil penyelidikan Polda Sumut dan menilai ada beberapa kejanggalan yang coba di tutup-tutupi oleh Polda Sumut terkait kematian Alm.Bripka AS, bersama AMPDT siap mendukung sepenuhnya langkah tersebut, dengan harapan kasus itu dapat terbuka secara terang benderang.

“Sebagai orang Batak yang memiliki jiwa kekeluargaan yang erat kepada siapa saja akan tergerak hatinya melihat musibah ini dan kami turut sedih melihat keluarga korban yang terus menanti dan mencari keadilan atas kasus ini, “tutur Rico.

Sebelumnya, pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyebutkan bahwa, dari hasil penyelidikan dan autopsi kematian Alm.Bripka A.S adalah karena bunuh diri dan. Namun pihak keluarga merasa tidak puas dan menduga adanya kejanggalan terhadap kasus kematian anaknya itu.

Hal senada disampaikan Sirdo Sagala, Kordinator Bidang Kajian Isu dan Strategi AMPDT melalui sambungan teleponnya menuturkan bahwa, dirinya telah berkordinasi dengan keluarga dan menyantakan siap mendukung kelurga agar mereka mendapat keadilan dalam kasus tersebut.

”Berdasarkan rasa kemanusiaan dan demi keadilan, kita telah sampaikan dukungan moril langsung kepada keluarga Alm.Bripka AS agar secepat mungkin keadilan dan kebenaran itu terungkap”kata Sirdo.

Lebih lanjut, sambung Rico mengatakan, dengan tegas Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Danau Toba ( AMPDT ) berharap kepada Bapak Kapolri segera memerintahkan Bareskrim Mabes Polri agar mengambil alih kasus ini.

“Kita harapkan perhatian dari Bapak Kapolri dan Bapak Kabareskrim segera mengambil alih kasus ini dan kami mendesak agar Kapolda Sumut dan Kapolres Samosir segera di nonaktifkan sementara selama proses pengungkapan kasus ini berjalan sehingga lebih transparan tanpa adanya tekanan dari manapun. “Tegas Rico.

AMPDT juga menilai, kinerja Kapolda Sumatera Utara harus di evaluasi, karena selama menjadi pimpinan di Sumut, dugaan banyak kasus-kasus “mengendap” di Polda Sumut sepertinya hanya berjalan di tempat.

“Kita juga sangat meyakini banyak kasus yang seolah dibiarkan tertidur di Polda Sumut ini dan ini adalah bentuk kegagalan dari Kapolda selama menjabat di Provinsi Sumatera Utara”.Tutup Rico Nainggolan.

Untuk diketahui, Bripka AS merupakan polisi di Samsat Samosir UPT Pangururan, Sumatera Utara (Sumut), yang tewas pada 6 Februari 2023. Bripka AS menjadi tersangka penggelapan uang wajib pajak kendaraan sebesar Rp 2,5 M dan pernah berjanji akan membongkarnya.

Berdasarkan keterangan Polda Sumut, Bripka AS mengakhiri hidupnya dengan meminum racun sianida. Racun itu juga ditemukan di lokasi penemuan jasad Bripka AS.

Jasadnya ditemukan tergeletak di Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *