KOMJEN AGUS DAN KOMJEN SIGIT LAYAK DIPASANGKAN MENJADI KAPOLRI DAN WAKAPOLRI

JaringanNews,Medan – Jenderal Polisi Idham Azis, Kapolri yang saat ini menjabat, sudah tiba di penghujung masa aktif kedinasannya di Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Ikhwaluddin Simatupang, Pengamat Kepolisian asal Sumatera Utara menyebutkan, dari sisi kepangakatan dua belas Komjen berpeluang menjadi Kapolri yakni :

1. Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri/Angkatan 1988).
2. Agung Budi Maryoto (Irwasum/Angkatan 1987).
3. Agus Andrianto (Kabaharkam/Angkatan 1989).
4. Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim/Angkatan 1991).
5. Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam/Angkatan 1988).
6. Arief Sulistyanto (Kalemdiklat /Angkatan 1987).
7. Boy Rafli Amar (Kepala BNPT/Angkatan 1988).
8. Didid Widjanardi (Sekretaris Umum Lemhannas/Angkatan 1986).
9. Dharma Pongrekun (Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara/Angkatan 1988).
10. Firli Bahuri (Ketua KPK/Angkatan 1990).
11. Bambang Sunarwibowo (Sekretaris Utama BIN/Angkatan 1988).
12. Komjen Pol Andap Budhi Revianto. (Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM/Angkatan 1988).

Menurut Ikhwaluddin Simatupang, setelah Kapolri dijabat Tito Karnavian (Angkatan 1987), dilanjutkan Idham Aziz (Angkatan 1988), maka guna kebutuhan regenerasi kepemipinan di tubuh Polri sebaiknya Kapolri yang akan datang merupakan di atas angkatan 1988. Dengan demikian ada 3 (tiga) Komjen yang menurut Ikhwaluddin layak menjadi Kapolri yakni Agus Andrianto (Kabaharkam/Angkatan 1989), Firli Bahuri (Ketua KPK/Angkatan 1990), Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim/Angkatan 1991).

Dari ketiga nama ini, maka Komjen Agus Andrianto dan Komjen Listyo Sigit Prabowo layak disandingkan menjadi Kapolri dan Wakapolri. Sedangkan Komjen Firli Bahuri (Ketua KPK/Angkatan 1990) yang telah membuktikan kinerja baik di KPK, tetap di lembaga anti rasuah tersebut.

Komjen Agus Andrianto dan Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah pasangan yang tepat menjadi Kapolri dan Wakapolri saat ini. Kedua jenderal polisi ini memiliki rekam jejak yang baik dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.

Lama bertugas di Sumatera Utara dan menjalaninya dengan sukses merupakan modal utama bagi Komjen Agus memimpin Polri. Komjen Agus tidak hanya mampu mengungkap kasus kasus pelik, tetapi sejak menjadi kapolsek pun sudah dicintai oleh masyarakat di tempatnya bertugas. Agus dinilai mampu menekan angka kejahatan di tengah masyarakat. contohnya ketika menjadi Kapolsek di Sumbul, Agus mampu menghidupkan kepolisian masyarakat.
Masyarakat diajarkan untuk menjadi polisi pada diri sendiri. Ini yang sebenarnya diperlukan karena rasio jumlah polisi dengan masyarakat sangat terbatas. Jadi, ajarkan agar masyarakat menjadi polisi bagi dirinya sendiri.

Pada saat menjabat Kasat Reskrim Poltabes Medan, Komjen Agus juga dapat menyelesaikan dengan baik benturan saat itu dengan mahasiswa Nomensen 2000. Demikian pula saat teror bom gereja menghantui warga Medan. Komjen Agus menorehkan catatan yang baik saat menjalankan tugas di Sumatera Utara, sehingga LSM Pemerhati kinerja Polri di Sumut “POLRI WATCH” pada hari Bhayangkara ke 73 (2019) memberikan penghargaan kepada Agus Andrianto.

”Beliau humanis, mengayomi internal dan eksternal Polri serta memotivasi personil Polri di Sumut saat itu menjadi polisi professional, modern dan terpercaya, ”sebut Ikhwaluddin.

Lanjut Ikhwaluddin menambahkan, dalam menyelesaikan studi Magister Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Komjen Agus mengambil tema tesis tentang restorasi justice, sebuah pendekatan pengekangan hukum yang fokus memberikan keseimbangan keadilan bagi korban dan pelaku tindak pidana, memulihkan keadaan seperti semula.

Sedangkan Komjen Listyo Sigit Prabowo sangat tepat menjadi Wakapolri mendampingi seniornya Komjen Agus Andrianto. Komjen Sigit dapat diharapkan meningkatkan semangat promoter di internal kepolisian.

“Itu beliau tunjukkan dalam penanganan kasus Djoko Candra, beliau tidak sungkan-sungkan melakukan pembersihan internal di bareskrim yang dipimpinnya.”Jelas Ikhwal.

Selain itu, Sigit juga pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri dan itu merupakan dasar pertimbangan lain Komjen Sigit untuk menjadi Wakapolri.

“Beliau konsentrasi pada peningkatan internal di kepolisian. “Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *