Gubsu Ngaku Pernah Pakai Narkoba, Ketua PSI Sumut : Kejujuran Yang Kebablasan

Medan – Ketua DPW PSI Sumut sangat menyayangkan atas pengakuan dan kejujuran yang kebablasan dari seorang Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang merupakan pimpinan tertinggi di Sumut.

Menurut Ketua PSI Sumut HM Nezar Djoeli,ST menyebutkan, Gubernur Sumut harusnya tidak pantas dan perlu membuka aibnya atau masa lalunya sendiri didepan orang-orang banyak, apalagi soal narkoba yang merupakan musuh bangsa.

Bacaan Lainnya

“Kalau mau dianggap sebagai pembelajaran terhadap orang-orang bukan malah di forum yang resmi, tetapi di forum yang sifatnya hanya pribadi atau ruang kelas. Sebagai pemimpin tertinggi, Gubernur harusnya menceritakan hal seharusnya tidak perlu di contohkan ke publik mengingat Narkoba itu musuh kita bersama. “Kata Nezar Djoeli, Kamis malam, 06 Oktober 2022.

Apalagi, lanjut Nezar menyebutkan bahwa pengakuan itu diakui Gubernur Edy saat masih aktif menjabat sebagai anggota TNI yang notabene sama-sama memberantas narkoba bukan mah sebaliknya mencoba-coba atau terlibat didalamnya.

“Pengakuan Gubernur Sumut ini bisa berbuntut hukum nantinya apabila ada oknum yang menggugat pernyataan Gubernur tersebut. Sebab, sebagai aparat seharusnya memberantas gembong- gembong narkoba yang ada di negri ini bukan sebaliknya ikut merasakan efek dari narkoba itu. “Urainya.

Apalagi pernyataan mantan Pangkostrad tersebut dimuat di berbagai media masa, sehingga hal itu merupakan bagian yang tidak mendidik kepada pembaca secara tidak langsung, di tambah soal efek yang ditimbulkan hingga kenikmatan dari barang haram tersebut yang awalnya pusing dan lama kelamaan serasa seperti di surga.

“Apa yang di sampaikan Gubernur Sumut Edy soal rasa dan kenikmatan salah satu jenis narkotika membuat generasi penerus bangsa ini terutama anak muda pelajar merasa penasaran, sehingga dikhawatirkan ikut coba-coba, “terangnya.

Seperti dikutip dari detik.com, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku pernah merasakan narkoba berjenis kokain. Hal ini dia lakukan saat bertugas di Batam.

“Saya sudah pernah merasakan itu (narkoba). Saya tipe orang yang kalau dilarang itu saya coba, pernah saya tugas di Batam, kokain seberat 1 gram. Ditaruh di sini (meja),” ungkap Edy saat hadiri penghargaan rekor MURI Pemeriksaan Tes Urin Napza Pertamina Sumbagut di Medan, Kamis (6/10/2022).

Dikatakan Edy, saat mencicipi kokain tersebut, awalnya dia merasa badannya sakit. Setelah itu dia merasakan seperti berada di Surga.

“Awalnya memang sakit semua. 5 menit kemudian, seperti kita ada di surga, jadi perasaan sudah tahu surga,” ujarnya.

Namun, Edy menegaskan bahwa dirinya mencicipi narkoba untuk dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh para pecandu narkoba.

“Artinya semua nyaman, tidak ada problem, stamina oke, kayak kita yang paling hebat di dunia ini, tapi saya sebatas ingin tahu itu,” lanjutnya.

Mantan Pangkostrad itu menjelaskan bahwa jika seseorang sudah berulang kali mengkonsumsi akan sulit untuk lepas rasa ketergantungan.

“Dari pengalaman yang saya dengar, kalau sudah sampai tiga kali akan sulit untuk dilepas, kalau sampai tiga kali akan sakau dia. Nah ini jadi persoalan, untuk itu jangan coba-coba lagi karena itu sangat nikmat, apalagi kalau yang punya hutang, lupa hutangnya. Saya berharap kita bisa selesaikan ini,” pungkas Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *