Diduga Mencemari Lingkungan, Masyarakat Minta Dinas LH Kaji Amdal PT Wilmar Group Kuala Tanjung 

Baru Bara – Forum Angkatan Muda Desa Lalang ( FAM-DL), gelar aksi unjuk rasa di dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara. Merdeka menutut pihak dinas agar bisa mengusut ulang kembali dampak lingkungan yang ada di salah satu Perusahaan yang berada di kawasan Industri Kuala Tanjung.

Dalam aksinya, masa dari Pemuda dan Mahasiswa ini meminta agar segera PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group). Di kaji ulang, karena mereka menduga adanya dampak lingkungan pencemaran udara akibat dari cerobong asap PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group).

Bacaan Lainnya

Arrahman sea Kordinator aksi menyebutkan, aksi unjuk rasa mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini meminta agar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Batu Bara agar segera mengambil tindakan tegas, atas dugaan pencemaran lingkungan.

“Kami mau pihak dinas lingkungan hidup segera dikaji ulang kembali dampak dari cerobong asap dari PT Mutlimas Nabati Asahan. Apakah berbahaya atau tidak. Bagaimanapun masyarakat adalah manusia yang mau hidup dan butuh menghirup udara segar, bebas dari polusi di desa Kami. “Katanya. Senin 30 Januari 2022.

Arrahman sea yang didampingi oleh Ketua Forum Angkatan Muda desa Lalang Yunara dan Perwakilan dari masyarakat desa Lalang berharap, adanya kepedulian pemkab Batu Bara dalam hal ini dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Batu Bara. Kepada masyarakat yang terkenak dampak dari polusi udara oleh PT Multimas Nabati Asahan.

“Kami nilai bawah dinas lingkungan hidup terkesan tutup mata terkait Polusi udara yang ada di desa Lalang, Kecamatan Medang Deras,”Ungkap Ketua Forum Angkatan Muda Desa Lalang.

“Sudah bertahun-tahun kami merasakan seperti ini. Kami harap ada tindakan dan solusi oleh dinas Lingkungan Hidup Batu Bara. Agar PT Multimas Nabati Asahan tetap rama dengan lingkungan, Baik itu udara dan Laut kami,” tambah Yunara.

Lanjut Arrahman sea menambahkan,dugaan p pencemaran lingkungan oleh PT Wilmar Group dapat dirasakan masyarakat saat asap terbawa angin kencang dan berhembus kepemukiman warga dan dihirup oleh masyarakat.

“Ibarat seperti survur abu putih keluar terhirup oleh masyarakat sekitar bahkan mengakibatkan gangguan pernafasan dan di khawatirkan semakin lama akan menjadi penyakit yang membahayakan. “Ungkapnya.

“Kalau limbah, pecemaran laut endung telur yang menetas bisa mati. Polusi udara ini hampir setiap hari yang dikeluarkan oleh PT Multimas Nabati Asahan. Harapan kami agar segera kaji ulang dampak dari polusi yang ada di PT Multimas Nabati Asahan ini. Agar kami merasakan udara yang sehat untuk generasi² kami yang akan datang nanti,” Tutup Kordinator Aksi Arrahman sea.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *