Aktivis 98 : Dukungan Presiden Jokowi Terhadap Seorang Capres Bisa Merusak Demokrasi

Medan – Kordinator Forum Aktivis 98 yang akrab di sapa Bung Ikhyar Velayati menilai pertemuan makan malam Prabowo Subianto dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming di angkringan solo Jum’at kemarin cerminan dari dukungan Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo

” Pertemuan disertai makan malam Prabowo Subianto dengan Walikota Gibran Rakabuming Jum’at kemarin di angkiran Solo cerminan dukungan Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo. Dukungan Presiden secara terang terangan terhadap salah seorang Bacapres bukan tradisi politik yang baik dan bisa merusak sistem demokrasi yang sudah terbangun dengan baik. karena aparatur dan institusi negara di pastikan akan terseret dan di gunakan untuk pemenangan calon yang di Endorse oleh Presiden,” ungkap Ikhyar di Medan, Minggu (21/5/2023) ketika di tanya awak media merespon pertemuan kedua tokoh tersebut

Sebelumnya di beritakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jumat (19/5) malam.Pertemuan Prabowo dan Gibran digelar di angkringan Omah Semar, Solo.

Dalam pertemuan tersebut juga di hadiri Sejumlah pengurus partai Gerindra Solo dan perwakilan relawan Jokowi. Pertemuan tersebut juga di sertai deklarasi dukungan terhadap Prabowo Subianto oleh relawan Jokowi di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

Momentum pertemuan Prabowo-Gibran di solo tersebut membuat Ikhyar semakin yakin dengan informasi yang di terimanya dari elit Koalisi Kebangkitan Indonesia (KKIR) beberapa hari yang lalu.

” Saya semakin yakin dengan informasi yang saya terima dari beberapa elit KKIR beberapa hari yang lalu bahwa Jokowi minta kepada KKIR agar mengusung paket Prabowo-Gibran dalam pilpres 2023. Permintaan Presiden Jokowi tersebut bukan saja membuat renggang hubungan PKB dan Gerindra, tetapi juga membuat pengurus DPP Gerindra terpecah,” jelasnya.

Ketika di tanya awak media bahwa Jokowi telah membantah rumor pasangan Prabowo-Gibran dengan alasan umur dan baru 2 tahun menjabat walikota solo, ikhyar menyatakan itu hanya basa basi politik

Sebelumnya media pernah mengkonfirmasi isu tersebut ke Jokowi, dan Presiden RI dari PDIP mengatakan hal tersebut tidak realistis

“Pertama umur. Kedua, baru dua tahun jadi Wali Kota. Yang logis saja lah,” kata Jokowi ketika ditanya wartawan di Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).

Ikhyar melanjutkan, itu basa basi politik aja. Kalau soal umur saat ini memang tidak memungkinkan. Menurut Pasal 169 huruf q UU Pemilu berbunyi, “Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon wakil presiden. Adalah berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun.”

Tetapi semua orang tahu, batas usia capres tersebut sedang di gugat oleh PSI menjadi 35 Tahun di Mahkamah Konstitusi. Pas betul dengan usia Gibran saat ini, dan menurut saya ini bukan kebetulan semata,” ungkapnya.

Ikhyar menambahkan, Kemudian jika alasannya Gibran baru dua tahun menjabat Walikota Solo, Jokowi juga saat itu hanya dua tahun menjabat Gubernur DKI 2012- 2014, tetapi kemudian beliau maju capres di 2014, padahal sebelumnya Jokowi mengatakan beliau mau fokus benahi Jakarta dulu, sindir nya.

Menurit Ikhysrr hingga saat ini Presiden Jokowi masih mencari peluang dan momentum agar paket Prabowo dan anak sulungnya Gibran Rakabuming bisa terealisir

” Menurut saya, usaha Jokowi untuk menyandingkan Prabowo-Gibran masih terus berlangsung, tetapi belum mendapat sambutan dari Partai koalisi pemerintah. PKB sudah menolak, tinggal Golkar dan PAN yang punya peluang untuk di satukan dengan Gerindra dalam rangka skenario paket Prabowo-Gibran,” tuturnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *