Perbaikan Jalan Provinsi Ditunda, Warga Arse: Pasti Kecewa Karena Sudah Sering Disosialisasikan

TAPANULI SELATAN- Sejumlah warga di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), yang menunda pembangunan menuju wilayah itu.

Pasalnya, sosialisasi pembangunan badan jalan tersebut kerap sudah dilakukan, terutama oleh perwakilan pemerintah Provinsi di Tapsel. Menurut mereka, kondisi badan jalan yang mengalami kerusakan dipastikan akan semakin rusak apabila tahun ini tidak dibangun.

Bacaan Lainnya

“Sudah sering dilakukan sosialisasi, bahkan saya sering mendengar pengumuman dari masjid bahwa pembangunan jalan provinsi ini segera terealisasi. Tapi kenyataannya dibatalkan,”ujar Sahdani Pane, salah seorang warga di Kecamatan Arse.

Menurutnya, apa yang diminta oleh pemerintah Provinsi sudah dipenuhi warga. Namun, tetap pemerintah Provinsi Sumut juga membatalkan pembangunan jalan itu.

“Sangat kecewa, karena sudah beberapa tahun tertunda dengan alasan Covid-19, dan tahun ini juga tertunda, entah apalagi alasannya,”tutur Pane kepada wartawan.

Dia mengakui, masyarakat sudah berharap banyak akan terealisasinya peningkatan pembangunan jalan tersebut. Sebab, sudah banyak yang datang dan mengatakan kepada warga bahwa jalan milik provinsi di Kecamatan Arse akan dibangun.

Sementara itu, Syahril, salah seorang pengendara roda dua mengatakan, saat ini kondisi badan jalan milik Provinsi di Kecamatan Arse semakin rusak. Sebab, sejak beberapa tahun, jalan tersebut tidak tersentuh pembangunan.

“Sebagai pedagang yang hampir setiap hari ke wilayah ini berharap agar pemerintah provinsi secepatnya memperbaiki jalan ini,”tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), ternyata daerah yang banyak menerima paket proyek pembangunan jalan dan jembatan dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Jumlah paket pekerjaan pembangunan yang akan direalisasikan tahun 2022 di Madina sebanyak 8 paket. Sayangnya, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Pemkot Padangsidimpuan yang hanya menerima satu paket pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *